Inilah Modus Bobol ATM dan Cara Pencegahannya!
Posted by Slamet | Posted in Trik and Tips | Posted on 23.44
Rate This
Quantcast
INILAH.COM, Jakarta – Berdasarkan laporan dari perbankan ke Bank Indonesia, modus operandi yang dilakukan adalah skimming data yaitu pencurian data nasabah yang tersimpan di dalam kartu dan pencurian/pengintipan PIN di mesin ATM melalui kamera yang dipasang oleh pelaku.
Dalam siaran persnya yang berupa tanya-jawab, Kamis (21/1), BI menjelaskan saat ini bank sudah melakukan investigasi mengenai modus operandi, potensial data yang dicuri/dicopy, mitigasi risiko terhadap data yang kemungkinan sudah dicuri, dan bank sudah melaporkan kepada pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut.
Untuk itu BI menghimbau nasabah untuk mengganti PIN secara berkala sebagaimana telah diingatkan oleh pihak bank selama ini dengan cara:
1. Melindungi kerahasiaan PIN antara lain dengan menutup dengan tangan ketika memasukkan PIN sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain dan tidak terpancing memberikan PIN kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan meminta nasabah untuk menyebutkan atau menginput nomor PIN.
2. Memperhatikan kondisi fisik ATM dan sekililingnya dan apabila ada hal-hal yang mencurigakan, nasabah diharapkan tidak menggunakan ATM tersebut dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib.
3. Pada saat bertransaksi menggunakan kartu ATM / Debit pada merchant / toko yang bekerja sama dengan pihak perbankan, diharapkan nasabah memperhatikan kondisi alat EDC (Electronic Data Capture) pada setiap merchant tersebut, bila terdapat alat (device) mencurigakan yang menempel pada EDC atau hal lain yang mencurigakan, nasabah dihimbau tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat atau kepada pihak berwajib.
Bank Indonesia juga telah menghimbau bank untuk tetap memperhatikan prinsip perlindungan nasabah. Dalam hal ini, apabila nasabah merasa terdapat transaksi yang mencurigakan pada rekeningnya, dapat segera menghubungi bank di mana nasabah membuka rekening. Bank akan melakukan investigasi terhadap laporan yang masuk berdasarkan bukti-bukti yang ada sesuai dengan aturan/prosedur yang ada.
Menyikapi persoalan ini, Bank Indonesia sudah berkordinasi dengan bank untuk menginvestigasi masalah, mengidentifikasi resiko dan merumuskan langkah-langkah yang segera dapat dilakukan dalam jangka pendek dan menengah.
Bank Indonesia juga sudah mengingatkan bank dan akan memonitor upaya yang dilakukan bank untuk mengatasi hal ini dan melindungi nasabah.
Bank Indonesia mendorong perbankan untuk segera mengimplementasikan penggunaan teknologi chip pada kartu dan mesin ATM/Debet, sehingga dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi resiko skimming data (pencurian data nasabah) [cms]
Inilah Cara Urus Pengganti Pembobolan ATM
Ahmad Munjin
(inilah.com/Wirasatria)
INILAH.COM, Jakarta – Pihak bank tidak dapat membedakan pengambilan dana dari ATM oleh nasabah atau bukan. Bukti satu-satunya adalah rekaman CCTV. Bagaimana caranya meminta ganti kalau menggalami pembobolan?
Menurut Director Compliance & Human Capital Bank Mandiri, Bambang Setiawan, untuk Bank Mandiri nasabah dipersilahkan telepon ke call center di 14.000 untuk melaporkan rekeningnya berkurang. “Nasabah cukup membawa kartu ATM dan buku tabungan ke cabang terdekat,” katanya kepada INILAH.COM, Kamis (21/1).
Pihak bank akan memeriksa rekening tersebut. Kalau ternyata terjadi pengembilan dana tetapi tidak diakui nasabah maka bank akan membuktikan dengan rekaman CCTV. Sebab dari sisi bank tidak ada bedanya yang mengambil dana dilakukan nasabah atau pembobol. “Tetapi kami memiliki bukti rekaman CCTV di ATM. Untuk diakurkan pada jam yang sama,” jelasnya.
Bambang memeberikan ilustrasi, misalnya seorang nasabah merasa ATM-nya dibobol pada pukul 13.00 pihak bank akan mencocokkan dengan rekaman CCTV di ATM di mana terjadi penarikan. Kalau dari rekaman ternyata orangya beda dengan nasabah yang melapor maka telah terjadi pembobolan.
Sedangkan untuk nasabah BNI, menurut Sekretaris Perusahaan BNI Intan Adams Katoppo BNI akan melakukan identifikasi dan verifikasi berdasarkan adanya laporan berkurangnya saldo beberapa nasabah perbankan akibat transaksi mencurigakan. Jika laporan tersebut ternyata terbukti ada hal yang disebabkan oleh faktor di luar kelalaian nasabah, BNI akan mengganti dana nasabahnya yang menjadi korban dalam waktu 2 x 24 jam setelah adanya hasil verifikasi. “Bagi nasabah yang merasa mengalami hal tersebut, dapat melaporkan ke cabang BNI terdekat atau call-center BNI 021-57899999,” sarannya. [hid]
Mesin Pembobol ATM Itu Dijual Bebas
Alat serupa juga digunakan tujuh tersangka pembobol ATM di Jakarta yang sudah dibekuk.
Kamis, 21 Januari 2010, 10:55 WIB
Ismoko Widjaya
Skimmer yang digunakan pembobol ATM (www.unionbank.com)
ATM Skimmer Dijual Bebas
VIVAnews - Salah satu modus pembobolan uang pada mesin ATM adalah dengan menggunakan alat tambahan yang disebut ATM Skimmer atau alat untuk mengkopi data secara magnetik. Alat serupa juga digunakan tujuh tersangka pembobol ATM di Jakarta yang sudah dibekuk.
Penelusuran VIVAnews, Kamis 21 Januari 2010, mesin cikal-bakal pengganda ATM itu ternyata dijual bebas.
Dalam iklan penjualan mesin ATM skimmer itu terdapat empat perangkat alat yang bisa dibongkar pasang, ditambah dua gulungan kabel. Ada pula gambar beberapa kartu seukuran ATM berwarna putih.
Diduga kartu-kartu itu siap menjadi kartu jiplakan ATM yang akan digandakan. Dari empat perangkat itu terlihat satu perangkat berbentuk persegi panjang putih, satu slot tempat memasukkan kartu, satu kotak seperti adaptor, dan satu lempeng seperti alas mesin.
Dari perangkat yang dijual itu juga sudah termasuk kabel hitam dan putih. Di bagian belakang iklan itu terdapat alamat surat elektronik atau email si penjual. Jadi, bagi mereka yang berminat dipersilakan mencoba mengirimkan surat ke alamat itu.
Berdasarkan domain alamat si penjual mesin, lokasinya diduga berada di California, Amerika Serikat. Ada pula alamat situs si penjual mesin pembobol ATM ini. Tetapi, alamat situs si penjual itu ternyata sudah tidak bisa lagi diakses.
Menurut ahli forensik IT Ruby Alamsyah, satu set perangkat itu bisa dipasang di beberapa mesin ATM dan berpindah-pindah. Setelah itu datanya dikumpulkan dan digunakan untuk penggandaan kartu ATM.
Dengan kartu ATM hasil penggandaan ini, pelaku bebas menguras menguras ATM nasabah sesuka hati. Pelaku di Indonesia didalangi warga Rusia. Raibnya dana nasabah di Bali diduga masih memiliki jaringan yang sama dengan sindikat Rusia yang dibekuk di Jakarta.
BRI Himbau Nasabah Segera Ganti PIN
Mosi Retnani Fajarwati
(inilah.com/Agung Rajasa)
INILAH.COM, Jakarta – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghimbau kepada nasabah pengguna ATM BRI untuk segera mengganti PIN mereka.
Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali, di kantornya, Kamis (21/1). “Mulai besok pagi setiap transaksi ATM di BRI ada himbauan di struknya untuk mengganti PIN,” ujarnya.
Himbauan juga akan dicantumkan dalam layar mesin ATM. Sebagai langkah antisipasi maraknya perampokan dana melalui mesin ATM akhir-akhir ini, BRI membetuk tim task force yang dipimpin Kepala Divisi Operasional BRI Triyana. Tim ini bertugas untuk memitigasi resiko serta akan menindaklanjuti laporan yang diterima dari nasabah.
Selain itu, tim ini juga telah menugaskan kepada seluruh petugas ATM untuk mengecek seluruh ATM BRI dan memastikannya tidak dipasang alat untuk mencuri data kartu ATM (skimmer) atau kamera, setiap hari. “Kalau ada yang mencurigakan, misalnya kalau ada kamera diminta dibersihkan. Di tempat colokan kartu harus dilihat dan dibuka apakah ada reader-nya. Itu kita lakukan tidak hanya pada akhir-akhir ini tetapi juuga sudah dilakukan secara continue,” tandasnya. [mre/hid]
ATM Bank Dibobol
Waspadai Kamera Pengintai di ATM
Pencuri menggunakan alat yang tampak menyatu dengan mesin ATM.
Kamis, 21 Januari 2010, 10:31 WIB
Eka Puspasari
Boks kamera pengintai PIN di ATM (www.utexas.edu)
VIVAnews – Pencurian data nasabah bank melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tidak hanya terjadi di Indonesia. Cara yang digunakan pun beragam. Misalnya di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).
Kepolisian Texas berhasil membongkar modus operandi kelompok kriminal yang menginstal peralatan untuk mencuri nomor kartu dan nomor sandi ATM (PIN). Dalam laman resmi Kepolisian Texas, diungkapkan bahwa para penjahat menunggu di sebuah mobil dekat ATM tersebut untuk menangkap sinyal dari alat yang dipasang tepat di depan mesin ATM.
Peralatan yang digunakan untuk mendapatkan nomor ATM nasabah disembunyikan dalam kotak yang tampak menyatu dengan mesin ATM seperti penutup lubang masuk kartu (skimmer). Sebuah kamera mini disamarkan dalam kotak plastik yang berisi brosur untuk mendapat nomor PIN.
Para pencuri menangkap jepretan kamera dan penutup itu, lalu menggunakan nomor kartu ATM dan PIN yang mereka dapatkan untuk menarik dana dari rekening nasabah.
Kepolisian menyarankan nasabah untuk membatalkan niatnya bertransaksi melalui ATM jika melihat ada peralatan atau tambahan apa pun di depan mesin ATM. Nasabah diimbau untuk segera melaporkan keanehan apa pun di mesin ATM ke nomor resmi layanan bantuan konsumen bank.
Tips ini dapat dilakukan para nasabah bank di Indonesia untuk mencegah pembobolan rekening. Hingga Rabu kemarin, hampir 20 nasabah yang tersebar di Denpasar, Kuta, Gianyar, empat di antaranya warga asing yang tinggal di Bali melaporkan kehilangan dana di ATM.
Kepala kepolisian kota besar Denpasar Komisaris Besar I Gede Alit Widana menyarankan kepada nasabah jika terpaksa harus melakukan transaksi melalui ATM, setelah selesai, kartu dimasukkan lagi dan melakukan acak PIN lalu tekan pembatalan atau cancel.
“Ini dilakukan untuk mengelabui pelaku jika mereka memasang kamera pengintai untuk mereka aktivitas nasabah,” jelas perwira menengah melati tiga ini, Rabu, 20 Januari 2010.
Enam bank yang berhasil disusupi sindikat internasional adalah BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata dan Bank Internasional Indonesia.
Segera Cek Saldo ATM Anda!
Fidela Hasworini
(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta – Polri mengimbau bagi para pemilik ATM untuk mengecek simpanan uangnya. Jika dibobol, segera lapor ke kepolisian setempat.
“Saya mengimbau kepada pemilik-pemilik ATM yang menyimpan agar bisa mengecek simpanan-simpanannya,” ujar Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/1).
Jika ternyata dibobol, Ito meminta masyarakat untuk melaporkannya. Kepolisian masih terus mempelajari modus operandi. “Dari modusnya kita sudah mendapatkan dan akan kita kembangkan ke pelakunya,” ujarnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini terjadi pembobolan ATM yang cukup menghebohkan. Lima bank menjadi sasaran pembobolan ini.
Pembobolan ATM ini diduga dilakukan oleh sindikat internasional yang sudah terorganisir. Untuk membobol kartu ATM, mereka menggunakan alat yang dinamakan ATM skimmer.
Menanggapi lebih lanjut, Ito mengatakan berbagai kemungkinan akan dikembangkan dari modus operandi, yang sekarang sedang dipelajari Polri. Bisa saja orang dalam bank memberikan nomor PIN ATM seseorang.
Tetapi, sambungnya, juga bisa petugas yang suka mengganti uang, atau penempatan alat skimer atau juga keteledoran dari nasabah itu sendiri.
“Kita perlu bicarakan dengan pihak perbankan kita menyampaikan kelemahan-kelemahan dalam sistem yang memngkinkan ini dimanfaatkan untuk membobol ATM itu. Kita masih lakukan penyelidikan,” pungkasnya. [bar]
Begini Cara Intip PIN ATM
Modus pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming.
Kamis, 21 Januari 2010, 06:23 WIB
Hadi Suprapto, Syahid Latif
ATM BNI (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
VIVAnews – Bank Indonesia menegaskan modus pencurian data nasabah bank melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pertama kali muncul di luar negeri melibatkan sindikat internasional dan sudah berlangsung setahun yang lalu.
Bagaimana kiat nasabah untuk menghindari agar pencurian serupa tidak terjadi pada Anda. “Kami harap nasabah tenang,” kata Deputi Gubernur BI Bidang Sistem Pembayar sekaligus merangkap Bidang Pengawasan Bank Budi Rohadi di Jakarta, 20 Januari 2010.
Menurut Budi, modus pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming, yaitu pengkopian data-data nasabah melalui alat skimmer yang dipasang pada mesin ATM.
Selain melalui metode skimming, pembobol bank juga kerap kali menggunakan metode pengkopian PIN ATM nasabah. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara “mengintip” PIN nasabah melalui kamera yang dipasang pada mesin ATM sebuah bank.
Biasanya pola-pola pembobolan tersebut dilakukan secara bersamaan dimana selain mengkopi data nasabah, sang pembobol juga mengintip PIN yang diketikan nasabah pada tombol mesin ATM.
Untuk menangkal terjadinya kasus serupa pada diri anda, sebaiknya mulai saat ini nasabah benar-benar waspada ketika menggunakan mesin ATM. Berikut kiat-kiat yang diberikan oleh BI:
1. Biasakan selalu menutup tombol angka pada mesin ATM dengan telapak tangan anda ketika memasukan nomor PIN
2. Ketika selesai bertransaksi lewat ATM, tidak ada salahnya anda masukan kembali kartu ATM ke dalam mesin dan isilah PIN dengan nomor yang salah untuk mengecoh pembobol
3. Bila masih merasa kurang aman, tidak ada salahnya anda mengganti nomor PIN setiap tiga bulan sekali. Dengan catatan, anda tidak akan lupa dengan PIN baru tersebut.
Selain dari pihak nasabah, BI juga mengimbau agar perbankan meningkatkan sistem keamanan kartu ATM dengan menambahkan parameter pertanyaan di setiap transaksi. Disamping mulai menerapkan teknologi chip pada kartu debit dan kredit para nasabahnya.
Pihak perbankan saat ini sebenarnya sudah mencoba mencegah pengintipan dengan memasang kamera dan dinding penghalang pada tombol ATM. Namun upaya tersebut tampaknya belum maksimal jika tidak dibarengi kewaspadaan nasabah sendiri.
hadi.suprapto@vivanews.com
• VIVAnews
Agar ATM Anda Tetap Aman
BI menyarankan agar masyarakat lebih waspada melakukan transaksi perbankan.
Kamis, 21 Januari 2010, 05:55 WIB
Hadi Suprapto, Anda Nurlaila
ATM (VivaNews/ Nur Farida)
VIVAnews – Bank Indonesia menyakinkan transaksi melalui kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tetap aman. Saat melakukan transaksi perbankan khususnya di mesin ATM dan EDC, masyarakat diminta agar lebih berhati-hati.
Dalam keterangan tertulis di situsnya, Bank Indonesia menyarankan agar masyarakat lebih waspada melakukan transaksi perbankan, khususnya saat mengunakan mesin ATM.
Nasabah diimbau agar meneliti dan memperhatikan kondisi mesin ATM maupun Electronic Data Capture (EDC). Sebelum transaksi, pastikan tidak terdapat alat tambahan lain pada mesin. Bila mendapati tambahan alat yang mencurigakan, sebaiknya segera melaporkan kepada bank bersangkutan.
Ada beberapa kiat untuk menghindari praktik ilegal atas kartu ATM oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Pertama, pemilik ATM dianjurkan mengganti nomor PIN secara rutin. Kedua, ketika melakukan transaksi sebaiknya menutupi angka-angka PIN. Alternatif ketiga yang dapat digunakan adalah memasukkan kembali kartu ATM setelah transaksi dan memasukkan nomor PIN yang salah untuk mengecoh dan selanjutnya pemilik dapat membatalkan transaksi.
hadi.suprapto@vivanews.com
Kenali Ciri-ciri ATM yang Berisiko
Kamis, 21 Januari 2010 | 09:58 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi: Para pengguna ATM di sebuah mal
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski tidak ada solusi keamanan yang menjamin transaksi ATM sepenuhnya bebas dari kejahatan seperti skimming, nasabah bank perlu waspada. Penting mengenali ATM yang berisiko bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan tersebut.
“Biasanya, skimming hanya dilakukan di ATM-ATM jenis lama,” kata Ruby Z Alamsyah, pakar forensik teknologi informasi, kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2010) malam. ATM-ATM ini, menurut dia, paling gampang dipakai pelaku karena sangat terbuka.
Ada dua alat yang biasa dipasang pelaku di AM untuk mencuri data kartu ATM korban. Pertama, alat skimmer untuk mencuri data magnetik. Kedua, kamera pengintai (spycamera).
Alat skimmer ditempel di mulut ATM tempat memasukkan kartu. Alat ini biasanya dibuat dari gipsum dan didesain cocok dengan bentuk ATM. Warnanya pun disesuaikan dengan warna ATM.
“Tapi, sebenarnya gampang dikenali. Warnanya pasti sedikit beda dengan badan ATM. Sering kali juga retak karena diimpor dari Amerika biasanya retak selama di perjalanan karena dibuat dari gipsum,” ujar Ruby.
Selain itu, kata Ruby, skimmer umumnya hanya ditempel dengan double tape atau bahkan ada pelaku yang nekat alatnya diplester dari luar. “Goyang-goyang saja agak kuat, kalau lepas, berarti skimmer,” kata Ruby. Elemen ATM tidak mungkin ditempel selemah skimmer tersebut.
Sementara untuk mengenali kamera, biasanya pelaku memasang di badan ATM atau di sekitarnya. Kamera spycam ukurannya tipis dan memanjang sehingga bisa ditempel di atas atau samping tombol untuk mengetik PIN. Tempat lain yang perlu diwaspadai adalah kotak di samping ATM yang biasa dipakai untuk menaruh leaflet. Kata Ruby, pokoknya semua yang mengarah ke tombol untuk mengetik PIN harus diwaspadai.
Namun, untuk meyakinkan ATM aman, menurut Ruby, pilih ATM yang dijaga petugas satpam atau keamanan. Sebisa mungkin hindari ATM yang terbuka dan ATM lama.
Inilah Modus Skimming ATM
Kamis, 21 Januari 2010 | 08:43 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi: Para pengguna ATM di sebuah mal
KOMPAS.com — Pakar forensik teknologi informasi, Ruby Z Alamsyah, memperkirakan pembobolan ATM yang marak di Bali dan kota lain saat ini murni kejahatan menggunakan teknik skimming. Alasannya, modus yang dipakai sama dengan kejahatan serupa yang sering terjadi. “Skimming hanya istilah, pada dasanya yang dimaksud skimming adalah pengopian data kartu magnetik secara ilegal,” ujar Ruby saat dihubungi, Rabu (20/1/2010) malam.
Prosesnya sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat.
Namun, ia mengatakan, untuk bisa mencuri tabungan seorang nasabah, pelaku juga harus mengetahui nomor PIN. Saat melakukan aksinya, pelaku membutuhkan sebuah perangkat magnetic card reader. Alat ini sangat sederhana, bisa dirangkai portabel, dan dijual bebas di pasaran. Alat tersebut biasanya dikemas dengan desain tertentu sehingga saat dipasang di depan “mulut” ATM tidak dikenali nasabah.
“Dia akan membaca data magnetik kartu ATM yang melewatinya. Data ini akan direkam dalam memori,” ujarnya.
Ruby menjelaskan, rekaman inilah yang nanti akan dipakai untuk menggandakan (kloning) kartu ATM. Selain magnetic card reader, pelaku juga akan memasang kamera perekam untuk mencuri PIN pengguna ATM. Kamera yang dipakai sangat kecil, disebut pin hole spycam. Lagi-lagi, barang ini juga dijual bebas di pasaran. “Karena ukurannya tipis memanjang, kamera bisa ditempel di mulut ATM mengarah ke tombol untuk menuliskan PIN,” ujar Ruby.
Waktu kerja kamera tersebut akan diatur sedemikian rupa sehingga bisa sinkron dengan waktu perekaman kartu magnetik. Selanjutnya, jelas Ruby, yang akan dilakukan pelaku adalah melakukan kloning kartu ATM. Hal ini bisa dilakukan dengan magnetic card writer. Data magnetik kartu yang dicuri disalin dan dimasukkan ke kartu kosong. “Prosesnya sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat,” ujar Ruby.
Bahkan, sebuah kartu bisa digandakan berapa pun keinginan pembuatnya. Jadi, begitu satu kartu berhasil di-skim, pencurian dana bisa dilakukan banyak orang.
Menurut Ruby, kejahatan semacam ini bukan hal yang baru. Apalagi, peralatan yang diperlukan semuanya dijual bebas, baik legal maupun ilegal. Magnetic card reader, spycam, magnetic card writer masing-masing bisa dibeli terpisah. Tapi, ada pula yang menjual seperangkat skimmer yang memang ditujukan untuk tujuan kriminal.
“Satu set ATM skimmer bisa dibeli online sekitar 1.600 dollar AS. Kalau mau pesan sekarang pun bisa, tinggal tunggu datang beberapa hari lagi,” ujarnya. Artinya, kejahatan ini juga bisa dilakukan siapa pun. “Tidak perlu seorang hacker untuk melakukannya. Semua orang yang berniat jahat juga bisa,” jelas Ruby.
source : http://hermansuryantoadaapahariini.wordpress.com/2010/01/21/inilah-modus-bobol-atm-dan-cara-pencegahannya/
Quantcast
INILAH.COM, Jakarta – Berdasarkan laporan dari perbankan ke Bank Indonesia, modus operandi yang dilakukan adalah skimming data yaitu pencurian data nasabah yang tersimpan di dalam kartu dan pencurian/pengintipan PIN di mesin ATM melalui kamera yang dipasang oleh pelaku.
Dalam siaran persnya yang berupa tanya-jawab, Kamis (21/1), BI menjelaskan saat ini bank sudah melakukan investigasi mengenai modus operandi, potensial data yang dicuri/dicopy, mitigasi risiko terhadap data yang kemungkinan sudah dicuri, dan bank sudah melaporkan kepada pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut.
Untuk itu BI menghimbau nasabah untuk mengganti PIN secara berkala sebagaimana telah diingatkan oleh pihak bank selama ini dengan cara:
1. Melindungi kerahasiaan PIN antara lain dengan menutup dengan tangan ketika memasukkan PIN sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain dan tidak terpancing memberikan PIN kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan meminta nasabah untuk menyebutkan atau menginput nomor PIN.
2. Memperhatikan kondisi fisik ATM dan sekililingnya dan apabila ada hal-hal yang mencurigakan, nasabah diharapkan tidak menggunakan ATM tersebut dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib.
3. Pada saat bertransaksi menggunakan kartu ATM / Debit pada merchant / toko yang bekerja sama dengan pihak perbankan, diharapkan nasabah memperhatikan kondisi alat EDC (Electronic Data Capture) pada setiap merchant tersebut, bila terdapat alat (device) mencurigakan yang menempel pada EDC atau hal lain yang mencurigakan, nasabah dihimbau tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat atau kepada pihak berwajib.
Bank Indonesia juga telah menghimbau bank untuk tetap memperhatikan prinsip perlindungan nasabah. Dalam hal ini, apabila nasabah merasa terdapat transaksi yang mencurigakan pada rekeningnya, dapat segera menghubungi bank di mana nasabah membuka rekening. Bank akan melakukan investigasi terhadap laporan yang masuk berdasarkan bukti-bukti yang ada sesuai dengan aturan/prosedur yang ada.
Menyikapi persoalan ini, Bank Indonesia sudah berkordinasi dengan bank untuk menginvestigasi masalah, mengidentifikasi resiko dan merumuskan langkah-langkah yang segera dapat dilakukan dalam jangka pendek dan menengah.
Bank Indonesia juga sudah mengingatkan bank dan akan memonitor upaya yang dilakukan bank untuk mengatasi hal ini dan melindungi nasabah.
Bank Indonesia mendorong perbankan untuk segera mengimplementasikan penggunaan teknologi chip pada kartu dan mesin ATM/Debet, sehingga dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi resiko skimming data (pencurian data nasabah) [cms]
Inilah Cara Urus Pengganti Pembobolan ATM
Ahmad Munjin
(inilah.com/Wirasatria)
INILAH.COM, Jakarta – Pihak bank tidak dapat membedakan pengambilan dana dari ATM oleh nasabah atau bukan. Bukti satu-satunya adalah rekaman CCTV. Bagaimana caranya meminta ganti kalau menggalami pembobolan?
Menurut Director Compliance & Human Capital Bank Mandiri, Bambang Setiawan, untuk Bank Mandiri nasabah dipersilahkan telepon ke call center di 14.000 untuk melaporkan rekeningnya berkurang. “Nasabah cukup membawa kartu ATM dan buku tabungan ke cabang terdekat,” katanya kepada INILAH.COM, Kamis (21/1).
Pihak bank akan memeriksa rekening tersebut. Kalau ternyata terjadi pengembilan dana tetapi tidak diakui nasabah maka bank akan membuktikan dengan rekaman CCTV. Sebab dari sisi bank tidak ada bedanya yang mengambil dana dilakukan nasabah atau pembobol. “Tetapi kami memiliki bukti rekaman CCTV di ATM. Untuk diakurkan pada jam yang sama,” jelasnya.
Bambang memeberikan ilustrasi, misalnya seorang nasabah merasa ATM-nya dibobol pada pukul 13.00 pihak bank akan mencocokkan dengan rekaman CCTV di ATM di mana terjadi penarikan. Kalau dari rekaman ternyata orangya beda dengan nasabah yang melapor maka telah terjadi pembobolan.
Sedangkan untuk nasabah BNI, menurut Sekretaris Perusahaan BNI Intan Adams Katoppo BNI akan melakukan identifikasi dan verifikasi berdasarkan adanya laporan berkurangnya saldo beberapa nasabah perbankan akibat transaksi mencurigakan. Jika laporan tersebut ternyata terbukti ada hal yang disebabkan oleh faktor di luar kelalaian nasabah, BNI akan mengganti dana nasabahnya yang menjadi korban dalam waktu 2 x 24 jam setelah adanya hasil verifikasi. “Bagi nasabah yang merasa mengalami hal tersebut, dapat melaporkan ke cabang BNI terdekat atau call-center BNI 021-57899999,” sarannya. [hid]
Mesin Pembobol ATM Itu Dijual Bebas
Alat serupa juga digunakan tujuh tersangka pembobol ATM di Jakarta yang sudah dibekuk.
Kamis, 21 Januari 2010, 10:55 WIB
Ismoko Widjaya
Skimmer yang digunakan pembobol ATM (www.unionbank.com)
ATM Skimmer Dijual Bebas
VIVAnews - Salah satu modus pembobolan uang pada mesin ATM adalah dengan menggunakan alat tambahan yang disebut ATM Skimmer atau alat untuk mengkopi data secara magnetik. Alat serupa juga digunakan tujuh tersangka pembobol ATM di Jakarta yang sudah dibekuk.
Penelusuran VIVAnews, Kamis 21 Januari 2010, mesin cikal-bakal pengganda ATM itu ternyata dijual bebas.
Dalam iklan penjualan mesin ATM skimmer itu terdapat empat perangkat alat yang bisa dibongkar pasang, ditambah dua gulungan kabel. Ada pula gambar beberapa kartu seukuran ATM berwarna putih.
Diduga kartu-kartu itu siap menjadi kartu jiplakan ATM yang akan digandakan. Dari empat perangkat itu terlihat satu perangkat berbentuk persegi panjang putih, satu slot tempat memasukkan kartu, satu kotak seperti adaptor, dan satu lempeng seperti alas mesin.
Dari perangkat yang dijual itu juga sudah termasuk kabel hitam dan putih. Di bagian belakang iklan itu terdapat alamat surat elektronik atau email si penjual. Jadi, bagi mereka yang berminat dipersilakan mencoba mengirimkan surat ke alamat itu.
Berdasarkan domain alamat si penjual mesin, lokasinya diduga berada di California, Amerika Serikat. Ada pula alamat situs si penjual mesin pembobol ATM ini. Tetapi, alamat situs si penjual itu ternyata sudah tidak bisa lagi diakses.
Menurut ahli forensik IT Ruby Alamsyah, satu set perangkat itu bisa dipasang di beberapa mesin ATM dan berpindah-pindah. Setelah itu datanya dikumpulkan dan digunakan untuk penggandaan kartu ATM.
Dengan kartu ATM hasil penggandaan ini, pelaku bebas menguras menguras ATM nasabah sesuka hati. Pelaku di Indonesia didalangi warga Rusia. Raibnya dana nasabah di Bali diduga masih memiliki jaringan yang sama dengan sindikat Rusia yang dibekuk di Jakarta.
BRI Himbau Nasabah Segera Ganti PIN
Mosi Retnani Fajarwati
(inilah.com/Agung Rajasa)
INILAH.COM, Jakarta – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghimbau kepada nasabah pengguna ATM BRI untuk segera mengganti PIN mereka.
Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali, di kantornya, Kamis (21/1). “Mulai besok pagi setiap transaksi ATM di BRI ada himbauan di struknya untuk mengganti PIN,” ujarnya.
Himbauan juga akan dicantumkan dalam layar mesin ATM. Sebagai langkah antisipasi maraknya perampokan dana melalui mesin ATM akhir-akhir ini, BRI membetuk tim task force yang dipimpin Kepala Divisi Operasional BRI Triyana. Tim ini bertugas untuk memitigasi resiko serta akan menindaklanjuti laporan yang diterima dari nasabah.
Selain itu, tim ini juga telah menugaskan kepada seluruh petugas ATM untuk mengecek seluruh ATM BRI dan memastikannya tidak dipasang alat untuk mencuri data kartu ATM (skimmer) atau kamera, setiap hari. “Kalau ada yang mencurigakan, misalnya kalau ada kamera diminta dibersihkan. Di tempat colokan kartu harus dilihat dan dibuka apakah ada reader-nya. Itu kita lakukan tidak hanya pada akhir-akhir ini tetapi juuga sudah dilakukan secara continue,” tandasnya. [mre/hid]
ATM Bank Dibobol
Waspadai Kamera Pengintai di ATM
Pencuri menggunakan alat yang tampak menyatu dengan mesin ATM.
Kamis, 21 Januari 2010, 10:31 WIB
Eka Puspasari
Boks kamera pengintai PIN di ATM (www.utexas.edu)
VIVAnews – Pencurian data nasabah bank melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tidak hanya terjadi di Indonesia. Cara yang digunakan pun beragam. Misalnya di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).
Kepolisian Texas berhasil membongkar modus operandi kelompok kriminal yang menginstal peralatan untuk mencuri nomor kartu dan nomor sandi ATM (PIN). Dalam laman resmi Kepolisian Texas, diungkapkan bahwa para penjahat menunggu di sebuah mobil dekat ATM tersebut untuk menangkap sinyal dari alat yang dipasang tepat di depan mesin ATM.
Peralatan yang digunakan untuk mendapatkan nomor ATM nasabah disembunyikan dalam kotak yang tampak menyatu dengan mesin ATM seperti penutup lubang masuk kartu (skimmer). Sebuah kamera mini disamarkan dalam kotak plastik yang berisi brosur untuk mendapat nomor PIN.
Para pencuri menangkap jepretan kamera dan penutup itu, lalu menggunakan nomor kartu ATM dan PIN yang mereka dapatkan untuk menarik dana dari rekening nasabah.
Kepolisian menyarankan nasabah untuk membatalkan niatnya bertransaksi melalui ATM jika melihat ada peralatan atau tambahan apa pun di depan mesin ATM. Nasabah diimbau untuk segera melaporkan keanehan apa pun di mesin ATM ke nomor resmi layanan bantuan konsumen bank.
Tips ini dapat dilakukan para nasabah bank di Indonesia untuk mencegah pembobolan rekening. Hingga Rabu kemarin, hampir 20 nasabah yang tersebar di Denpasar, Kuta, Gianyar, empat di antaranya warga asing yang tinggal di Bali melaporkan kehilangan dana di ATM.
Kepala kepolisian kota besar Denpasar Komisaris Besar I Gede Alit Widana menyarankan kepada nasabah jika terpaksa harus melakukan transaksi melalui ATM, setelah selesai, kartu dimasukkan lagi dan melakukan acak PIN lalu tekan pembatalan atau cancel.
“Ini dilakukan untuk mengelabui pelaku jika mereka memasang kamera pengintai untuk mereka aktivitas nasabah,” jelas perwira menengah melati tiga ini, Rabu, 20 Januari 2010.
Enam bank yang berhasil disusupi sindikat internasional adalah BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata dan Bank Internasional Indonesia.
Segera Cek Saldo ATM Anda!
Fidela Hasworini
(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta – Polri mengimbau bagi para pemilik ATM untuk mengecek simpanan uangnya. Jika dibobol, segera lapor ke kepolisian setempat.
“Saya mengimbau kepada pemilik-pemilik ATM yang menyimpan agar bisa mengecek simpanan-simpanannya,” ujar Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/1).
Jika ternyata dibobol, Ito meminta masyarakat untuk melaporkannya. Kepolisian masih terus mempelajari modus operandi. “Dari modusnya kita sudah mendapatkan dan akan kita kembangkan ke pelakunya,” ujarnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini terjadi pembobolan ATM yang cukup menghebohkan. Lima bank menjadi sasaran pembobolan ini.
Pembobolan ATM ini diduga dilakukan oleh sindikat internasional yang sudah terorganisir. Untuk membobol kartu ATM, mereka menggunakan alat yang dinamakan ATM skimmer.
Menanggapi lebih lanjut, Ito mengatakan berbagai kemungkinan akan dikembangkan dari modus operandi, yang sekarang sedang dipelajari Polri. Bisa saja orang dalam bank memberikan nomor PIN ATM seseorang.
Tetapi, sambungnya, juga bisa petugas yang suka mengganti uang, atau penempatan alat skimer atau juga keteledoran dari nasabah itu sendiri.
“Kita perlu bicarakan dengan pihak perbankan kita menyampaikan kelemahan-kelemahan dalam sistem yang memngkinkan ini dimanfaatkan untuk membobol ATM itu. Kita masih lakukan penyelidikan,” pungkasnya. [bar]
Begini Cara Intip PIN ATM
Modus pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming.
Kamis, 21 Januari 2010, 06:23 WIB
Hadi Suprapto, Syahid Latif
ATM BNI (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
VIVAnews – Bank Indonesia menegaskan modus pencurian data nasabah bank melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pertama kali muncul di luar negeri melibatkan sindikat internasional dan sudah berlangsung setahun yang lalu.
Bagaimana kiat nasabah untuk menghindari agar pencurian serupa tidak terjadi pada Anda. “Kami harap nasabah tenang,” kata Deputi Gubernur BI Bidang Sistem Pembayar sekaligus merangkap Bidang Pengawasan Bank Budi Rohadi di Jakarta, 20 Januari 2010.
Menurut Budi, modus pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming, yaitu pengkopian data-data nasabah melalui alat skimmer yang dipasang pada mesin ATM.
Selain melalui metode skimming, pembobol bank juga kerap kali menggunakan metode pengkopian PIN ATM nasabah. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara “mengintip” PIN nasabah melalui kamera yang dipasang pada mesin ATM sebuah bank.
Biasanya pola-pola pembobolan tersebut dilakukan secara bersamaan dimana selain mengkopi data nasabah, sang pembobol juga mengintip PIN yang diketikan nasabah pada tombol mesin ATM.
Untuk menangkal terjadinya kasus serupa pada diri anda, sebaiknya mulai saat ini nasabah benar-benar waspada ketika menggunakan mesin ATM. Berikut kiat-kiat yang diberikan oleh BI:
1. Biasakan selalu menutup tombol angka pada mesin ATM dengan telapak tangan anda ketika memasukan nomor PIN
2. Ketika selesai bertransaksi lewat ATM, tidak ada salahnya anda masukan kembali kartu ATM ke dalam mesin dan isilah PIN dengan nomor yang salah untuk mengecoh pembobol
3. Bila masih merasa kurang aman, tidak ada salahnya anda mengganti nomor PIN setiap tiga bulan sekali. Dengan catatan, anda tidak akan lupa dengan PIN baru tersebut.
Selain dari pihak nasabah, BI juga mengimbau agar perbankan meningkatkan sistem keamanan kartu ATM dengan menambahkan parameter pertanyaan di setiap transaksi. Disamping mulai menerapkan teknologi chip pada kartu debit dan kredit para nasabahnya.
Pihak perbankan saat ini sebenarnya sudah mencoba mencegah pengintipan dengan memasang kamera dan dinding penghalang pada tombol ATM. Namun upaya tersebut tampaknya belum maksimal jika tidak dibarengi kewaspadaan nasabah sendiri.
hadi.suprapto@vivanews.com
• VIVAnews
Agar ATM Anda Tetap Aman
BI menyarankan agar masyarakat lebih waspada melakukan transaksi perbankan.
Kamis, 21 Januari 2010, 05:55 WIB
Hadi Suprapto, Anda Nurlaila
ATM (VivaNews/ Nur Farida)
VIVAnews – Bank Indonesia menyakinkan transaksi melalui kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tetap aman. Saat melakukan transaksi perbankan khususnya di mesin ATM dan EDC, masyarakat diminta agar lebih berhati-hati.
Dalam keterangan tertulis di situsnya, Bank Indonesia menyarankan agar masyarakat lebih waspada melakukan transaksi perbankan, khususnya saat mengunakan mesin ATM.
Nasabah diimbau agar meneliti dan memperhatikan kondisi mesin ATM maupun Electronic Data Capture (EDC). Sebelum transaksi, pastikan tidak terdapat alat tambahan lain pada mesin. Bila mendapati tambahan alat yang mencurigakan, sebaiknya segera melaporkan kepada bank bersangkutan.
Ada beberapa kiat untuk menghindari praktik ilegal atas kartu ATM oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Pertama, pemilik ATM dianjurkan mengganti nomor PIN secara rutin. Kedua, ketika melakukan transaksi sebaiknya menutupi angka-angka PIN. Alternatif ketiga yang dapat digunakan adalah memasukkan kembali kartu ATM setelah transaksi dan memasukkan nomor PIN yang salah untuk mengecoh dan selanjutnya pemilik dapat membatalkan transaksi.
hadi.suprapto@vivanews.com
Kenali Ciri-ciri ATM yang Berisiko
Kamis, 21 Januari 2010 | 09:58 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi: Para pengguna ATM di sebuah mal
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski tidak ada solusi keamanan yang menjamin transaksi ATM sepenuhnya bebas dari kejahatan seperti skimming, nasabah bank perlu waspada. Penting mengenali ATM yang berisiko bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan tersebut.
“Biasanya, skimming hanya dilakukan di ATM-ATM jenis lama,” kata Ruby Z Alamsyah, pakar forensik teknologi informasi, kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2010) malam. ATM-ATM ini, menurut dia, paling gampang dipakai pelaku karena sangat terbuka.
Ada dua alat yang biasa dipasang pelaku di AM untuk mencuri data kartu ATM korban. Pertama, alat skimmer untuk mencuri data magnetik. Kedua, kamera pengintai (spycamera).
Alat skimmer ditempel di mulut ATM tempat memasukkan kartu. Alat ini biasanya dibuat dari gipsum dan didesain cocok dengan bentuk ATM. Warnanya pun disesuaikan dengan warna ATM.
“Tapi, sebenarnya gampang dikenali. Warnanya pasti sedikit beda dengan badan ATM. Sering kali juga retak karena diimpor dari Amerika biasanya retak selama di perjalanan karena dibuat dari gipsum,” ujar Ruby.
Selain itu, kata Ruby, skimmer umumnya hanya ditempel dengan double tape atau bahkan ada pelaku yang nekat alatnya diplester dari luar. “Goyang-goyang saja agak kuat, kalau lepas, berarti skimmer,” kata Ruby. Elemen ATM tidak mungkin ditempel selemah skimmer tersebut.
Sementara untuk mengenali kamera, biasanya pelaku memasang di badan ATM atau di sekitarnya. Kamera spycam ukurannya tipis dan memanjang sehingga bisa ditempel di atas atau samping tombol untuk mengetik PIN. Tempat lain yang perlu diwaspadai adalah kotak di samping ATM yang biasa dipakai untuk menaruh leaflet. Kata Ruby, pokoknya semua yang mengarah ke tombol untuk mengetik PIN harus diwaspadai.
Namun, untuk meyakinkan ATM aman, menurut Ruby, pilih ATM yang dijaga petugas satpam atau keamanan. Sebisa mungkin hindari ATM yang terbuka dan ATM lama.
Inilah Modus Skimming ATM
Kamis, 21 Januari 2010 | 08:43 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi: Para pengguna ATM di sebuah mal
KOMPAS.com — Pakar forensik teknologi informasi, Ruby Z Alamsyah, memperkirakan pembobolan ATM yang marak di Bali dan kota lain saat ini murni kejahatan menggunakan teknik skimming. Alasannya, modus yang dipakai sama dengan kejahatan serupa yang sering terjadi. “Skimming hanya istilah, pada dasanya yang dimaksud skimming adalah pengopian data kartu magnetik secara ilegal,” ujar Ruby saat dihubungi, Rabu (20/1/2010) malam.
Prosesnya sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat.
Namun, ia mengatakan, untuk bisa mencuri tabungan seorang nasabah, pelaku juga harus mengetahui nomor PIN. Saat melakukan aksinya, pelaku membutuhkan sebuah perangkat magnetic card reader. Alat ini sangat sederhana, bisa dirangkai portabel, dan dijual bebas di pasaran. Alat tersebut biasanya dikemas dengan desain tertentu sehingga saat dipasang di depan “mulut” ATM tidak dikenali nasabah.
“Dia akan membaca data magnetik kartu ATM yang melewatinya. Data ini akan direkam dalam memori,” ujarnya.
Ruby menjelaskan, rekaman inilah yang nanti akan dipakai untuk menggandakan (kloning) kartu ATM. Selain magnetic card reader, pelaku juga akan memasang kamera perekam untuk mencuri PIN pengguna ATM. Kamera yang dipakai sangat kecil, disebut pin hole spycam. Lagi-lagi, barang ini juga dijual bebas di pasaran. “Karena ukurannya tipis memanjang, kamera bisa ditempel di mulut ATM mengarah ke tombol untuk menuliskan PIN,” ujar Ruby.
Waktu kerja kamera tersebut akan diatur sedemikian rupa sehingga bisa sinkron dengan waktu perekaman kartu magnetik. Selanjutnya, jelas Ruby, yang akan dilakukan pelaku adalah melakukan kloning kartu ATM. Hal ini bisa dilakukan dengan magnetic card writer. Data magnetik kartu yang dicuri disalin dan dimasukkan ke kartu kosong. “Prosesnya sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat,” ujar Ruby.
Bahkan, sebuah kartu bisa digandakan berapa pun keinginan pembuatnya. Jadi, begitu satu kartu berhasil di-skim, pencurian dana bisa dilakukan banyak orang.
Menurut Ruby, kejahatan semacam ini bukan hal yang baru. Apalagi, peralatan yang diperlukan semuanya dijual bebas, baik legal maupun ilegal. Magnetic card reader, spycam, magnetic card writer masing-masing bisa dibeli terpisah. Tapi, ada pula yang menjual seperangkat skimmer yang memang ditujukan untuk tujuan kriminal.
“Satu set ATM skimmer bisa dibeli online sekitar 1.600 dollar AS. Kalau mau pesan sekarang pun bisa, tinggal tunggu datang beberapa hari lagi,” ujarnya. Artinya, kejahatan ini juga bisa dilakukan siapa pun. “Tidak perlu seorang hacker untuk melakukannya. Semua orang yang berniat jahat juga bisa,” jelas Ruby.
source : http://hermansuryantoadaapahariini.wordpress.com/2010/01/21/inilah-modus-bobol-atm-dan-cara-pencegahannya/
Comments (0)
Posting Komentar